4 Apr 2013

KEINDAHAN

    Kata keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus,permai,cantik,elok,molek,dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, parabot rumah tangga, suara, warna dan sebagainya.keindahan adalah identik dengan kebenaran.keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. yang tidak mengandung ke benaran berarti tidak indah, karena itu lukisan monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak benar . keindahan juga bersifat universal artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.

a. APAKAH KEINDAHAN ITU ?

     Sebenernya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud suatu karya. Dengan kata lain keindahan  itu baru dapat  dinikmati jika dihubungkan dengan suatau bentuk. Dengan bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi jadi, sulit bagi kita jika berbicara mengenai keindahan misalnya lukisan, pemandangan, alam, tubuh yang molek, film, nyanyian. Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis besar estetika”, menurut asal katanya dalam bahasa inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beutiful” dalam bahasa perancis “beau”, sedang italia “dan spanyol “bello” berasal dari kata latin “bellum”, akar katanya adalah “bonum” yang berarti kebaikan. Kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir di perpendek sehingga ditulis “bellum”
Menurut cakupanya orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa inggris sering dipergunakan istilah beuty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang indah). Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :
a)      Keindahan dalam arti yang luas
b)      Keindahan dalam arti estetis murni
c)       Keindahan dalam arti terbatas dalam hubunganya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Tapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis  yang disebutnya ‘symmetria’ untuk keindahan berdasarkan penglihatan ( misalnya pada karya pahat arsitektur ) dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran ( musik ). Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
-          Keindahan seni
-          Keindahan alam
-          Keindahan moral
-          Keindahan intelektual

b. NILAI ESTETIK

Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai  seperti halnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik
Masalahnya sekarang iyalah : apakah nilai estetik itu ? dalam bidang filsafat, istilah nilai sering kali dipakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan (worth) atau baikan. Dalam dictionary of sociology and related sciences diberikan perumusan tentang value yang lebih rinci lagi sebagai berikut :
‘’The believed capacity  of any object to satisfy a human desire, The quality of any abject which causes it to be on interest to an individual or a group’’. (kemampuan yang dipercaya ada pada suatu benda untuk memuaskan suatu keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau sesuatu golongan).
Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif, atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemanusiaan. Nilai ekstrensik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu nilai lainnya yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Contoh :
(1)    Puisi bentuk puisi yang terdiri dri bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrensik, sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui puisi itu disebut nilai instrinsik

c. KONTEMPLASI DAN EKSTANSI

    Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan suatu yang indah. Ekstensi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah . apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk diluar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa suatu itu indah
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreatifitas , maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi itu merupakan faktor pendorong pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan.

d. APA SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN ?

    Keindahan itu pada dasarnya adalah ilmiah. Alam ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwakeindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar , tidk berlebihan tidak pula kurang.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral , mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Berikut ini akan dicoba menguraikan alasan dan tujuan seniman menciptakan keindahan.

(1)    Tata nilai yang telah usang
 Tata nilai yang terjema dalam adat istiadat ada yang sudah tidak lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikandan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa, pingitan, dan lainnya.

(2)    Kemerosotan Zaman
 Keadaan yang merendahkanderajat dan nilai kemanusiaan dapat ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual . kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan ketentun-ketentuan hukum agama, dan moral masyarakat . yang demikian itu dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu tidak indah. Yang tidak indah harus disingkirkan melalui protes yang antara lain diungkapkan dalam karya seni.

(3)    Penderitaan manusia
Banyak faktor yang membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling banyak menentukan ialah faktor manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya.

(4)    Keagungan Tuhan
Keagungan tuhan  dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan, manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu. Seindah-indah tiruan terhadap cipaan Tuhan, tidak ada yang menyamai keindahan ciptaan tuhan itu sendiri.

e. KEINDAHAN MENURUT PANDANGAN ROMNTIK

    Dalam buku AN Essay on Man (1954), Ems Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah diperdebatkan. Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kaa-kata penyair romantik John Keats (1795-1821) sebagai pegangan. Dalam Endymion dia berkata :
A thing of beuty is a joy forefer
Its loveliness iscreases; it will never pass into nothingness
Dia mengatakan, bahwa sesuatu yang indah adalah kenangan selama-lamanya, kemolekannya bertmbah, dan tidak pernah berlalu ke ketiadaan
Dalam sajak diatas, Keats mengambil bahannya dari endymion yang terdapat dalam mitologi  yunani kuno. Menurut keats , orang yang mempunyai konsep keindahan hanya tertentu jumlahnya. Selanjutnya keats membedakan antara orang biasa dan seniman, dan antara seniman biasa dan seniman yang baik yang dapat mencipta sesuatu yang indah menurut dia.
Pada hakekatnya negative capability adalah suatu proses. Keraguan, ketidak tentuan dan misteri adalah suatu proses. Proses inilah yang membuat seseorang menjadi kreatif. Orang yang tidak mempunyai negative capability tidak akan kreatif, karen segala sesuatu baginya sudah jelas, tidak menimbulkan kerguan dan tidak merupakan misteri. Bagi mereka hal-hal sesaat adalah pelatuk yang meledakan imajinasi dan imajinasi ini langsung membentuk keindahan

28 Mar 2013

KASIH SAYANG

   Pengertian kasih sayang menurut kamus umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poerwadamita adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. ‘Percintaan muda-mudi(pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka di dalam berumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.
   Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagiaan rumah tangga itu.
    Yang dapat merasakan kasih sayang bukan hanya suami atau istri atau anak-anak yang telah dewasa, melainkan bayi yang masih merah pun telah dapat merasakan kasih sayang dari ayah dan ibunya. Bayi yang masih merah telah dapat mengenal suara atau sentuhan tangan ayah ibunya. Bagaimana sikap ibunya memegang/menngendong telah dikenalnya. Hal ini karena sang bayi telah mempunyai kepribadian.
   Adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian pula sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan :

1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
   Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-materiil dengan sebanyak- banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan, tanpa memberikan respon. Hal ii menyebabkan si anak menjadi takut, kurang berani dalam masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, minder, sehingga si anak tidak mampu berdiri sendir di dalam masyarakat.

2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
   Dalam hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang ini diberikan secara spihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak, tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat si anak.

3. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
   Di sini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatkan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa carannya sendiri, tidak ada tegur sapa jika tidak perlu. Orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.

4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.
   Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya. Sehingga hubungan antara orang tua dan anak sangat intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.
   Kasih sayang itu Nampak sekali bila seorang ibu sedang menyusi atau menggendong, bayinya itu diajak bercakap-cakap, ditimang-timang, dinyanyikan, meskipun bayinya itu tidak tahu arti kata-kata, lagu dan sebagainya.

CINTA MENURUT AJARAN AGAMA

  Ada yang berpendapat bahwa cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam hidup ini. Di suatu pihak, cinta di dengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv1lib5LUC9eSAdo-nea-cGcjxpHjs9qWLkLIH39knjfbIZ_FndbkyZc0v-QYmWtQp5U9lqSIrnbKP8OVEjRS2ufj8cDAgauu2wDWMwPnM1ibgPpwtkskY40G0d-leTtnesIUW4zeKK6Y/s1600/image020.jpgBerbagai Bentuk Cinta:
1. Cinta Diri
   Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Pun ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang berkembang dan mengaktualisasi diri. Ia juga benci sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya.
   Al-Quran telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri, kecendrungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya. Nabi Muhammad SAW bersabda: bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan. 

2. Cinta kepada sesama manusia
   Agar manusia dapat hidup dengan penuh keharmonisan dan keserasian dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus menbatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang lain, bekerja sama, dan memberi bantuan pada orang lain. Al-Quran juga menyerukan kepada orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti halnya mencintai diri mereka sendiri. 

3. Cinta Seksual
    Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian dan kerjasama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup  mereka.
   Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksuallah terbentuknya keluarga. Dari keluarga terbentuk masyarakat dan bangsa. Dengan demikian bumi pun menjadi ramai, bangsa-bangsa saling kenal mengenal, kebudayaan berkembang, ilmu pengetahuan, dan industri menjadi maju.
   Islam mengakui dorongn seksual dan tidak mengingkarinya. Jelas dengan sendirinya ia mengaku pula cinta seksual yang menyertai dorongan tersebut. Sebab itu adalah kondisi alamiah dalam diri manusia yang tidak diingkari. Tidak ditentang ataupun ditekan. Yang diserukan Islam hanyalah  pengendalian dan penguasaan cinta ini lewat pemenuhan dorongan tersebut dengan cara yang sah, yaitu dengan perkawinan. 

4. Cinta Kebapaka
   Mengingat bahwa antara ayah dan anal-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis.
   Dorongan ini Nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya, karena mereka sumber kesenangan dan kegembiraan baginya, sumber kekuatan dan kebanggaan, dan merupakan factor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenangnya dia setelah meninggal dunia. Ini terlihat kelas dalam do’a Nabi Zakaria As, yang memohon pada Allah semoga ia dikarunia seorang anak yang akan mewarisinya dan mewarisi keluarga Ya’qub (QS, Maryam, 19:4-6)
   dan Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyratkan dalam kisah Nabi Nuh As. Betapa cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan rasa penuh cinta, kasih sayang, dan belas kasihan untuk naik ke perahu agar tidak tenggelam ditelan ombak.

5. Cinta kepada Allah
   Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduaanya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan tindakannya ditunjukkan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya: 
   “Katakanlah : Jika kamu(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha pengampun lagi Maha penyanyang” (QS, Ali Imran, 3:31)
   Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta pada sesama manusia, hewan, semua mahluk Allah dan seluruh alam semesta. Sebab dalam pandagannya semua wujud yang ada di sekelilingnya mempunyai  manifestasi dari Tuhannya yang membangkitkan kerinduan-lerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya.

6. Cinta kepada rasul
   Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahma bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya. Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasullah yang telah menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman kesesaran menuju cahaya petunjuk.

27 Mar 2013

Manusia dan Cinta kasih

   A. Pengertian cinta kasih

    Menurut kamus umum Bahasa Indonesia karya W.J.S Poerdawarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rata cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada sesorang yang disertai menaruh belas kasihan.

    Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya ; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.

    Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab.


   B. Tiga unsur tentang Cinta
       
Ketertarikan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuknya, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengannya. Apabila berjanji padanya harus ditepati, ketika memiliki uang oleh-oleh dibeli untuknya.

Keintiman yaitu adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara, digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya makan minum dari satu piring, cangkir tanpa rasa risih, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan sebagainya.

Kemesraan yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen ketika jauh, atau lama tak bertemu, adanya ucapan atau ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
 
   C.Tingkatan-tingkatan Cinta berdasarkan firman Allah SWT

    1. Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah SWT, Rasulullah SAW, dan berjihad dijalan Allah.
    2. Cinta tingkat menengah adalah Cinta kepada Orang tua, Anak, istri/suami, saudara dan kerabat.
    3. Cinta tingkat rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan keluarga, kerabat, harta, dan tinggal.

21 Mar 2013

Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi

     Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain:


     1.  Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari pembaca fiksi adalah pembaca mendapat pengalaman layaknya mengalami sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan.

     2. Prosa fiksi memberika informasi
Fiksi memberikan informasi yang tidak ada di ensiklopedia.

     3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstikuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.

     4.  Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu