Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu
terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat
terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan. Setiap manusia
mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusai itu mati
dalam hidup. Harapan tersebut bergantung pada pengetahuan, pengalaman,
lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.
Berhasil atau tidaknya
suatu harapan tergantung pada suatu usaha orang yang mempunyai harapan.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri
sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan
terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu
berdoa. Karena usaha dan doa merupakan saran terkabulnya harapan.
APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
A. Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah
terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan.
B. Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bhawa manusai mempunyai bermacam-macam kebutuhan
hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas
kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Untuk memenuhi semua kebutuhan
itu manusai bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan,
kemampuan manusia sangat terbatas, naik kemampuan fisik maupun kemampuan
berpikirnya. Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup
itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah
keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
C. Kelangsungan hidup
Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang, pangan, dan
papan. Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir.
Sandang , semula hanya berupa perlindungan/keamanan, untuk melindungi
dirinya dari cuaca. Tetapi dalam perkembangan hidupnya, sandang tidak
hanya sebagai perlindungan keamanan, tetapi lebih cenderung kepada
kebutuhan lain.
D. Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak serorang anak lahir ia telah
membutuhkan keamanan. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan
perlindungan yang nampak, secara moral orang lain dapat memberi rasa
aman. Walaupun secara fisik keadaan dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan
memberikan perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang
diharapkan.
E. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban.
F. Status
Setiap manusia membutuhkan status. Status itu penting, karena dengan
status orang tahu siapa dia. Harga diri seseorang melekat pada status
orang itu.
G. Perwujudan cita-cita
Selanjutnya manusai berharap diakui keberadaanya sesuai dengan
keahliannya atau kepangkatannya atau profesinya. Pada saat itu manusia
mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui
kehebatannya.
KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini
akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungandengan
pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Kebenaran pengetahuan yang
didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang lain itu dapat
dipercaya. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan
itu makin besar kepercayaan.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran
yang dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan langsung atau
tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang
melebihi besarnya. Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang
paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimulkan
juga hak beragama menurut keyakinan.
A. Kebenaran
Dr. Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “Filsafat Ilmu” sebuah pengantar populer ada tiga teori kebenaran sebagai berikut.
1. Teori Koherensi atau Konsistensi.
Yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat
koherensi ata konsisten dengn pernyataan-pernyataan sebelumnya yang
dianggap benar.
2. Teori Korespondensi.
Yaitu suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila
mteri pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkoresponden
(berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori Pragmatis.
Yaitu kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
MACAM-MACAM KEPERCAYAAN
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia.
Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha
Esa Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya
menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan
kepadanya.
2. Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara,
orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu
sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan
kata hati, atau terhadap kebenarannya.
3. Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku
karya Prof.Ir, Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan
langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya
Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan.
Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja,
langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh
Tuhan pula (kerajaan)
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat,
(kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma
pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai
seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam
masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada,
kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara
totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia
perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara
diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun
demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber
kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara
percaya kepada negara/pemerintah.
4. Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena
keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh
Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran.
Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat
menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya.
Bagaimana Tuhan dapat
menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada
Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya
kekuatannya. Oleh karena itu jika manusia berusaha agar mendapat
pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab
Tuhanlah yang selalu menyertai manusia.
Kepercayaan atau pengakuan akan
adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya
merupakan konsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan
pemujaan kepada zat tersebut.
Dengan berusaha meningkatkan kepercayaan
kepada tuhan, yaitu dengan usaha antara lain:
1. Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
2. Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
3. Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
4. Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
5. Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment