21 Mar 2013

IBD Yang Dihubungkan Dengan Prosa

     IBD adalah salah satu mata kuliah yang diberika dalam satu semester, sebagai bagian dari MKDU.  IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities), akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha mengmbangkankepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya.


     Istilah prosa banyak pandangannya, kadang-kadang disebut narative function, proses function atau hanya function saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering menjadi rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman atau novel atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.

     A.   Prosa lama meliputi:
1.       Dongeng-dongeng
2.       Hikayat
3.       Sejarah
4.       Epos
5.       Cerita pelipur lara

      B.  Prosa baru meliputi:
1.       Cerita pendek
2.       Roman/novel
3.       Blografi
4.       Kisah
5.       Otoblografi

Pendekatan Dan Kesusastraan

IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi. Lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo homanus.

Untuk menjadi homo homanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimaksud dengan humanities masih diperdebatkan dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu.
 
Pada umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat dan sebagainya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan kebudayaan. Karena ada yang menerjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menerjemahkan menjadi pengetahuan budaya.

Seni termasuk sastra yang memegang peranan yang penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaanseperti yang terdapat dalam filsafat atau agama. Disbanding dengan cabang the humanities yang lain, ilmu bahasa, seni memegang peranan yang penting, karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya normative.

Seni adalah ekpresi yang bersifat tidak normative, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normative, nilai-nilai yang disampaikan lebih fleksibel, baik isinya maupun cara menyampaikannya. Sastra mempunyai penerayangan lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa, sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia.


               

14 Mar 2013

Kepribadian Bangsa Timur

Francis L.K Hsu. Sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan kesusastraan cina klasik. Ilmu psikologi berasal dan timbul dalam masyarakat barat. dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting. biasanya  menganalisis jiwa manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri.
Hingga kini, ilmu psikologi di Negara-negara barat itu terutama mengembangkan konsep-konsep dan teori-teori mengenai aneka warna isi jiwa. Serta metode-metode dan alat-alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail variasi isi jiwa individu itu. Sebaliknya, ilmu itu masih kurang mengembangkan konsep-konsep yang dapat menganalisis jaringanberkait antara jiwa individu dan lingkungan social budayanya.
Untuk menghindari pendekatan pada jiwa manusia itu, hanya sebagai subyek yang terkanding dalam batas individu yang terisolasi, maka Hsu telah mengembang suatu konsepsi. Bahwa dalam jiwa manusi sebagai mahluk sosial budaya itu mengandung 8 daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.

Nomor 7 dan 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran itu berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak kedalam. Sehingga tidak disadari oleh individu yang bersangkutan.

Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious). Lingkaran tiu terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh si individu yang bersangkutan. Tetapi disamping tiu di alam jiwanya sendiri tidak dinyatakan kepada siapapun juga dalam lingkungannya. Hal itu disebabkan ada kemungkinan, bahwa :
a.)    Ia takut salah dan takut dimarahi orang apabila ia menyataknnya, Atau Karena ia punya maksud jahat.
b.)    Ia sungkan menyatakannya, Atau karena belum yakin bahwa ia akan mendapatkan respons dan pengertian yang baik dari sesamanya. Atau respons itu diberikan dengan tidak ikhlas.
c.)     Ia malu karena takut ditertawakan, atau karena ada perasaan bersalah yang mendalam.
d.)    Ia tidak bias menemukan kata-kata atau perumusan yang cocok untuk menyatakan gagasan yang bersangkutan tadi kepada sesamanya.

Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious). Lingkaran ini di dalam alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu kepada sesamanya. Yang dengan mudah diterima dan dijawab oleh sesamanya.

Nomor 3 disebut lingkaran hubungan kaarib. Mengandung konsepsi tentang orang-orang, binatang-binatang atau benda-benda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra dan karib. Yang bias dipakai sebagai tempat berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkena tekanan batin, di kejar-kejar oleh kesedihan atau masalah-masalah hidup yang menyulitkan.

Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna. Tidak lagi ditandai oleh sikap sayang dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang atau benda-benda itu bagi dirinya.

Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh. Terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat tersendiri.

Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar. Terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hampir sama dengan pikiran dalam lingkungan nomor 1, hanya bedanya terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan trentang orang dan hal yang terletak diluar masyarakat dan Negara Indonesia. Yang ditanggapi dengan oleh individu tersebut dengan masa bodoh.

(Ilmu Budaya Dasar) Hakekat Manusia

   a. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. 
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dan dirasa. Wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia meninggal tubuhnya akan hancur dan lenyap. Sedangnkan Jiwa terdapat dalam tubuh, tidak dapat dilihat dan diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan. bebeda dengan tubuh, jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan

    b. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat dalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio) manusia dapat menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi.. Ada dua macam daya rasa (perasaan) dalam diri manusia, yaitu perasaan inderawi dan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra. Tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau hewan. Sedangkan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia. Berikut macam-macamnya : 

1)    Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
2)     Perasaan estetis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan keindahan.
3)     Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
4)    Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
5) Perasaan social, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok, korp, atau hidup bermasyarakat.
6)     Perasaan religious, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.

Sedangkan dengan kehendak manusia akan melakukan sesuatu berdasarkan akal dan perasaannya.
 
      c. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi.
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor hayati dan budayawi. Sebagai hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dan sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi-segi : kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi social, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dan sebagainya.
  
    d. Mahluk ciptaan tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, eti, dan religious. dengan kehidupan estetis manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkan kembali (karya) dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis, manusia meningkatkan kehidupan estetis kedalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan. Sedangkan dengan religius manusia menghayati pertemuannya dengan tuhan.

(Ilmu Budaya Dasar) Manusia


Manusia tercipta di dunia ini dengan berbagai peranan-peranan unik dan dapat dipandang melalui beberapa bidang ilmu dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam Ilmu Fisika manusia dapat dipandang sebagai kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi. sedangkan dalam ilmu Biologi manusia adalah mahluk biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia. Dan masih banyak pandangan dari ilmu-ilmu yang lainnya.

Dari definisi-definisi di atas terlihat bahwa manusia juga mempunyai banyak kepentingan. Tetapi dengan hanya berdasar pada uraian diatas tentunya kita kesulitan ketika mendapatkan pertanyaan berikut “siapakah manusia itu sebenarnya?”. oleh karena itu kita akan mencoba menerangkan manusia dari unsur-unsur yang membangunnya.

Ada dua pandangan yang dapat dijadikan acuan dalam hal tersebut.
       1) Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
a.    Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu (hal 62).
b.      Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan unsur gerak (hal 66).
c.    Ruh, yaitu : bimbingan dan pimpinanTuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan(hal 77).
d.  Nafas, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri (hal 79). (Asy’arie, 1992 hal : 62-84).
  
               2) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
a.       Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitif yang tidak nampak.
Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingtual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
b.  Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id. perkembangan ego terjadi antara usia 1&2 tahun. Ego diatur oleh prinsip realitas, Ego sadar akan dunia luar, dan mengatur tingkah laku sehingga dorongan instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima.
c.    Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir. Muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan Ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, Superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Biasanya merupakan pandangan asimilasi orang tua.