Pengertian kasih sayang menurut kamus umum Bahasa Indonesia karangan
W.J.S. Poerwadamita adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan
suka kepada seseorang.
Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kebahagiaan.
Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. ‘Percintaan
muda-mudi(pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka di dalam
berumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi
sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.
Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak
dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling
pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang
bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya
unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih
sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagiaan rumah
tangga itu.
Yang dapat merasakan kasih sayang bukan hanya suami atau istri atau
anak-anak yang telah dewasa, melainkan bayi yang masih merah pun telah
dapat merasakan kasih sayang dari ayah dan ibunya. Bayi yang masih merah
telah dapat mengenal suara atau sentuhan tangan ayah ibunya. Bagaimana
sikap ibunya memegang/menngendong telah dikenalnya. Hal ini karena sang
bayi telah mempunyai kepribadian.
Adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan si anak dalam
masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam
demikian pula sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat
dibedakan :
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik
berupa moral-materiil dengan sebanyak- banyaknya, dan si anak menerima
saja, mengiyakan, tanpa memberikan respon. Hal ii menyebabkan si anak
menjadi takut, kurang berani dalam masyarakat, tidak berani menyatakan
pendapat, minder, sehingga si anak tidak mampu berdiri sendir di dalam
masyarakat.
2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
Dalam hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang
terhadap orang tuanya, kasih sayang ini diberikan secara spihak, orang
tua mendiamkan saja tingkah laku si anak, tidak memberikan perhatian apa
yang diperbuat si anak.
3. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
Di sini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya
sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatkan. Kehidupan keluarga sangat
dingin, tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa carannya sendiri,
tidak ada tegur sapa jika tidak perlu. Orang tua hanya memenuhi dalam
bidang materi saja.
4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang
dengan sebanyak-banyaknya. Sehingga hubungan antara orang tua dan anak
sangat intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling
membutuhkan.
Kasih sayang itu Nampak sekali bila seorang ibu sedang menyusi atau
menggendong, bayinya itu diajak bercakap-cakap, ditimang-timang,
dinyanyikan, meskipun bayinya itu tidak tahu arti kata-kata, lagu dan
sebagainya.