7 Jan 2014

Perangi Fenomena Cabe-Cabean

Mungkin kata tersebut sudah tidak asing lagi di telinga kita. jangankan di kalangan kota, di pelosok desapun banyak mengenal kata Cabe-cabean. cabe-cabean dinilai Negative di kalangan masyarakat, sebab dari segi penampilan dan tingkah lakunya sering kali menuai kontroversi.

bagaimana tidak, perempuan dibawah umur mengenakan celana gemes atau sering dikenal (Hot Pants) atau rokmi. terkadang warna betis tidak sesuai dengan penampilan. dengan body yang terbilang bukan sexy namun lebih kepada Kurus ataupun Tambun, mengendarai motor Matic bonceng tiga sambil tertawa dijalan bahkan sesekali kebut-kebutan, sering terlihat keluyuran di permukiman antara pukul 4sore sampai menjelang magrib (JJS) jalan-jalan sore. tentu kehadiran mereka di tengah masyarakat menimbulkan ketidaknyamanan sebab orang tua mana yang rela anaknya tertular wabah cabe-cabean. dengan gaya bahasa yang aneh, tertawa terbahak-bahak dijalan dan sebagainya.

tentu hal tersebut tidak lain orang tuanya yang menjadi bahan omongan. orang beranggapan orang tuanya terlalu memberi kebebasan untuk anak perempuannya dalam bergaul. padahal seharusnya anak perempuan itu harus terjaga dari pengawasan orang tua demi menghindari pergaulan bebas yang berujung hilangnya keperawanan.orang tua tidak boleh memberi kebebasan penuh terhadap anaknya karna di akhirat akan mempertanggung jawabkan perilaku anaknya selama di dunia sebab kebebasan yang diberikan.

seharusnya perempuan itu diam dirumah membantu pekerjaan rumah atau mengasuh adiknya. bukankah itu lebih baik? orang tua mana yang tidak senang akan hal tersebut? tentunya pendidikan orang tua sejak dini adalah hal yang diutamakan sebelum si anak merangkak di jenjang sekolah yang lebih tinggi. mengajarkan etika dalam berpakaian, berbicara, tingkah laku, serta mengajarkan agama yang terpenting.

terus terang saya ill feel melihat para perempuan dibawah umur menjadi sosok cabe-cabean. sebab menurut saya, dengan hot pants yang mereka kenakan bukan terliahat sexy ataupun mempesona. sebab mereka lebih terliahat tambun atau kurus. ya iyalah mereka dibawah umur. tapi tingkat kepedeannya luar biasa seakan mereka yakin semua mata lelaki terpukau melihat penampilannya. herannya lagi mereka tidak sadar bahwa merekalah yang disebut Cabe-cabean. dan ketika seseorang menegurnya mereka hanya cuek seolah cabe-cabean adalah hal yang biasa.

mulai saat ini mari perangi fenomena cabe-cabean karna fenomena tersebut bernilai negative lebih-lebih kepada Re-generasi kita nantinya. okelah apabila banyak yang masa bodo akan hal ini dan mengatakan "masa bodo lah, bukan siapa-siapa gw ini". lalu bagaimana jadinya kalo salah satu dari mereka adalah family kita? adik kita? anak kita? atau ponakan kita? siapa yang mendapat pandangan jelek dari masyrakat sekitar? tentu kalian selaku kakak atau orang tuanya.

sekian dan terimakasih sebesar-besarnya. salam damai indonesia.!!

No comments: